PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI
MATEMATIKA : MENGKLASIFIKASIKAN
OLEH :
SAADATUL HURYAH
PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah anak yang
berumur antara 0 – 8 tahun. Dimana kita ketahui pada usia ini pertumbuhan dan
perkembangan anak sangan pesat, dan biasa disebut dengan masa emas (golden
age). Pada masa ini anak membutuhkan stimulasi agar perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan yang di harapkan. Dan sesuai dengan visi misi
Pendidikan Anak Usia Dini yang sehat, cerdas, ceria,dan tentunya yang berkarakter
seperti yang banyak di harapkan semua
pihak. Karena di tangan anak usia dini inilah tonggak generasi bangsa
selanjutnya.Yang mana nantinya dapat membangun Indonesia kearah yang lebih
baik.
Jadi salah satu cara menstimulasi
anak adalah melalui bermain. Yang mana bermain adalah dunia anak, yang tidak
bisa dipisahkan dalam kehidupan anak usia dini. Dengan bermain anak mendapatkan kesenangan, kegembiraan yang mana
bisa menyambung neuron-neuron pada otak anak dan mengakibatkan perkembangan
otaknya maksimal. Permainan yang diberikan kepada anak di harapkan adalah permain
yang bermakna, yang memiliki arti secara tidak langsung pada anak. Baik untuk
pertumbuhan fisik motorik dan perkembangannya.
TEORI
BELAJAR KOGNITIF
Secara umum perkembangan pada
anak usia dini bisa kita bagi 4 yaitu :
aspek kognitif, aspek bahasa, aspek motorik ( motorik halus dan motorik kasar
), aspek social emosional. Pada saat ini yang akan dibahas adalah aspek
kognitif pada anak usia dini.
Pengertian
kognitif adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah, dimana
bagaimana orang tersebut memahami tentang dirinya sendiri dan lingkungannya
sendiri. Dimana menurut teori kognitif belajar
merupakan proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung.
Sedangkan perubahan sikap atau tingkah laku yang tampak merupakan repfleksi
dari perubahan interaksi persepsi dirinya terhadap sesuatu yang diamati dan
dipikirkan. Dan juga perlu di tegaskan bahwa teori kognitif berasal dari teori
kognitif dan teori psikologi, yang mana pemahaman seseorang selalu berhubungan
dengan lingkungannya dan bagaiman berhubungan dengan lingkungannya secara
sadar.
Ada
beberapa teori kognitif yang tercetus atau terkenal diantaranya adalah :
I.
Teori kognitif menurut Bruner dan Ausubel
Bruner
memandang manusia adalah sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi. Dan
yang terpenting bagaimana manusia belajar untuk memilih, mengolah, dan
mentransformasikan informasi yang diterimanya secara aktif.
Sedangkan
menurut Ausubel pengembangan proses
belajar yang bermakna lebih ditekankan disini. Yang mana mengembangkan potensi
kognitif anak melalui proses belajar yang bermakna (meaningful learning), dan
belajar verbal yang dikenal dengan expository learning. Yang dimaksud dengan
belajar bermakna adalah belajar yang memiliki pengertian, ini bisa terjadi bila
informasi yang sebelumnya dimiliki siswa/anak ada kaitan dengan informasi baru
yang diterima.
II.
Teori kognitif
menurut Gagne
Menurut Gagne
belajar bukanlah proses belajar tunggal, melainkan proses yang luas yang
dibentuk dari pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku. Ini berarti bahwa
keterampilan yang telah dipelajari akan memberi sumbangan bagi belajar
keterampilan yang lebih rumit.
Jadi menurut
Gagne pengertian belajar secara formal adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahap pengolahan
informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru.
Menurut Gagne
ada lima ragam belajar yang terjadi pada manusia, yaitu informasi verbal,
keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
III.
Teori kognitif
menurut Piaget
Piaget adalah
seorang ahli biologi dan psikologi yang memberi konstribusi besar pada
pemahaman perkembangan intelektual anak. Yang mana proses belajar berhubungan
dengan proses perkembangan intelektual.
Ada tiga
tahap perkembangan intelektual menurut Piaget, yaitu asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi (penyeimbangan).
Asimilasi
adalah proses perpaduan antara informasi yang baru dengan struktur kognitif
yang sudah dimiliki. Akomodasi adalah penyesuaian stuktur internal dengan
ciri-ciri tertentu dari situasi khusus yang berupa objek atau kejadian yang
baru. Dimana asimilasi dan akomodasi bekerja sama dalam beradaptasi dengan
lingkungan pada semua tingkat fungsi intelek. Equilibrasi adalah pengaturan
diri yang berkesinambungan yang memungkinkan seseorang tumbuh, berkembang, dan
berubah sementara untuk menjadi lebih mantap/seimbang. Equilibrasi merupakan proses
yang dinamis secara terus menerus yang mengatur tingkah laku dan bisa dikatakan
penyeimbang antara dunia luar dan dunia dalam.
Sedangkan
tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ada 4, yaitu :
a.
Tahap sensori motor, usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak
mengandalkan indranya/ sensorinya dan tindakan-tindakan. Belum mengetahu konsep
objek secara permanen.
b.
Tahap pre-operasional, usia 2-7 tahun. Anak memahami
konsep objek secara sempurna, namun belum mampu melakukan transportasi mental
yang disebut operasi.
c.
Tahap konkret operasional, usia 7-11 tahun. Pada tahap
ini anak mulai berpikir rasional dan melakukan operasi, namun kemampuan
berpikir intuitifnya masih sama seperti masa praoperasional, dan ini akan
hilang saat anak memasuki masa remaja.
d.
Tahap operasi, usia 11-15 tahun. Pada tahap ini anak
dapat menggunakan operasi kongkretnya membentuk opersiyang lebih komplek.
PENGEMBANGAN
KOGNITIF
Pada anak usia dini proses
pembelajaran yang dilakukan adalah melaui bermain karena dunia anak adalah bermain.
Maka yang perlu di tekankan disini adalah dimana pemahaman konsep lebih
diutamakan dari pada symbol-simbol pada proses pembelajaran anak usia dini.
Metode pengembangan kognitif
pada anak usia dini dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal, yaitu matematika,
sains/ilmu pengetahuan alam, dan kreataifitas.
A.
MATEMATIKA
Matematika pada anak usia dini
terbagi atas beberapa konsep :
a)
Angka/bilangan
b)
Mengklasifikasikan
c)
Ukuran/bentuk
d)
Isi
e)
Waktu
B.
SAINS
Sains pada anak usia dini terbagi
atas beberapa konsep :
a)
Mengamati
b)
Sebab akibat
c)
Proses
d)
Memecahkan masalah
e)
Merencanakan
C.
KREATIFITAS
Kreatifitas pada anak usia dini
terbagi atas beberapa konsep :
a)
Ide-ide baru
b)
Asli
c)
Produk
d)
Pemecahan masalah
MENGKLASIFIKASIKAN
Pada makalah ini yang dibahas
adalah konsep mengklasifikasikan dalam matematika pada anak usia dini.
Mengklasifikasikan merupakan
suatu proses membedakan/mengelompokkan sesuatu baik dari ukuran, jumlah, dan
warna. Selain itu mengklasifikasikan benda pada anak usia dini bisa berdasarkan
fungsi benda tersebut, yang mana pada anak usia dini penekanan hal ini terdapat
dalam indikator perkembangan anak usia dini kelompok A dan B (Permen 58).
Contoh : APE
mengklasifikasikan benda berdasarkan ukuran (besar ke kecil)
Mengklasifikasikan
dalam hal ini tidak lepas dari ke tiga pengembangan kognitif diatas yaitu
matematika, sains, dan kreatifitas. Jadi secara tidak langsung ada keterkaitan
antara ketiganya yang tidak bisa dipisahkan terutama dalam penerapannya di
dalam kegiatan main yang di berikan pada anak usia dini.
Seperti
pada saat anak di beri kegiatan main dengan bahan alam, dan di suruh
mengumpulkan macam-macam daun(contoh). Secara tidak langsung anak mengenal
ukuran, warna, bentuk, waktu mengambilnya dan beratnya(matematika), dalam
pelaksananya anak melakukan pengamatan(memilih antara daun dan bukan daun) yang
tanpa disadari semua aspek kognitif ini saling berkaitan.
Dibawah ini beberapa contoh
kegiatan bermain pada anak usia dini untuk menstimulasi anak dalam memahami
konsep mengklasifikasikan dalam matematika.
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA : Tanaman/ Bagian tanaman
MINGGU/KELOMPOK : I/ B (4-5 tahun)
SEMESTER : I
HARI/TANGGAL : Senin, 10 Oktober 2013
INDIKATOR
|
KEGIATAN
|
MEDIA
|
METODE
|
PENILAIAN
|
||
BAHAN
|
ALAT
|
NAMA
|
HASIL
|
|||
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran :
“lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna,
bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari
paling kecil ke paling besar.
|
A.
Pijakan
awal (
10 menit)
·
Salam,
doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
·
Menetapkan
aturan main.
B.
Pijakan
inti (
40 menit)
·
Tanya jawab
tentang macam-macam tanaman dan
bagiannya.
·
Mengenal
macam biji-biji, ada kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, dan kedelai.
Lalu anak- anak memilih/ memisahkan biji-biji tersebut sesuai dengan bentuk
dan warnanya di tempat yang telah disediakan (masing-masing meja).
C.
Pijakan
akhir (
10 menit)
· Merapikan alat-alat main dan sampah.
· Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa
pulang. Salam.
|
·
Alat
praga (gambar pohon).
·
Macam-macam
biji : kacang tanah, kedelai, kacang merah, kacang hijau.
|
· 4 magkok dan 1 piring (tiap kelompok)
·
|
Praktek
langsung dan observasi
|
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi
|
|
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA : Kesukaanku/Bunga
MINGGU/KELOMPOK :II/ B (4-5 tahun)
SEMESTER : II
HARI/TANGGAL : Senin, 25 Februari 2013
INDIKATOR
|
KEGIATAN
|
MEDIA
|
METODE
|
PENILAIAN
|
||
BAHAN
|
ALAT
|
NAMA
|
HASIL
|
|||
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran :
“lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna,
bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari
paling kecil ke paling besar.
|
I.
Pijakan
awal (
10 menit)
· Salam, doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
· Menetapkan aturan main.
II.
Pijakan
inti (
40 menit)
·
Tanya jawab
tentang macam-macam bunga yang
diketahui/disukai.
·
Mengenal
macam bunga. Lalu anak- anak memilih/ memisahkan bunga tersebut sesuai dengan
bentuk dan warnanya di tempat yang telah di sediakan (masing-masing meja).
·
Setelah
selesai anak menempel gambar bunga sesuai dengan yang diurutan pada kertas yang
telah di siapkan.
III.
Pijakan
akhir (
10 menit)
· Merapikan alat-alat main dan sampah.
· Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa
pulang. Salam.
|
·
Alat
praga (gambar macam-macam bunga).
·
Macam-macam
bunga : asoka,melati, sepatu, kamboja.
|
· Gambar macam-macam bunga
· Lem
· Kertas
|
Praktek
langsung dan observasi
|
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi
|
|
RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA : Pekerjaan/ Guru
MINGGU/KELOMPOK : I/ B (4-5 tahun)
SEMESTER : II
HARI/TANGGAL : Senin, 10 Februari 2013
INDIKATOR
|
KEGIATAN
|
MEDIA
|
METODE
|
PENILAIAN
|
||
BAHAN
|
ALAT
|
NAMA
|
HASIL
|
|||
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran :
“lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna,
bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari
paling kecil ke paling besar.
|
A. Pijakan awal (
10 menit)
·
Salam,
doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
·
Menetapkan
aturan main.
B.
Pijakan
inti (
40 menit)
·
Tanya jawab
tentang macam-macam pekerjaan yang
diketahui dan cita-cita anak. Dan apa tugas guru, serta alat-alat yang
digunakan.
·
Mengenal
macam bentuk balok, ada yang segi tiga, setengah lingkaran, persegi panjang,
empat persegi dan warnanya. Lalu anak- anak bermain dengan balok
membuat/membangun sekolah.
·
Setelah
selesai anak mengembalikan balok sesuai bentuk, warna dan ukuran balok
dipisahkan dalam masing-masing keranjang yang telah di siapkan.
C. Pijakan akhir (
10 menit)
· Merapikan alat-alat main dan sampah.
· Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa
pulang. Salam.
|
·
Macam-macam
balok warna warni dengan berbagai bentuk.
|
Keranjang tempat menyimpan balok
|
Praktek
langsung dan observasi
|
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi
|
|
KESIMPULAN
Pada dasarnya semua anak
adalah unik, jadi setiap anak tidak bisa disamakan dan mereka memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi dengan mempelajari teori kognitif
dan pengembangannya di harapkan bisa memahami cara penerapan pembelajaran anak
usia dini melalui bermain, dan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, sesuai
dengan indikator perkembangan anak dalam Permen 58.
Metode pengembangan kognitif
pada anak usia dini tidak bisa berdiri sendiri. Semuanya saling terkait antara
satu dan lainnya sehingga tidak bisa dipisahkan, dan saling mendukung.
Keberagaman kegiatan dan media sangat penting dalam menstimulasi perkembangan
aspek kognitif pada anak usia dini. Maka kreatifitas pengajar/guru sangat
berperan penting disini.
No comments:
Post a Comment