Tuesday, April 7, 2015

PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI MATEMATIKA : MENGKLASIFIKASIKAN



PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI
MATEMATIKA : MENGKLASIFIKASIKAN

OLEH :
SAADATUL HURYAH


PENDAHULUAN

            Anak usia dini adalah anak yang berumur antara 0 – 8 tahun. Dimana kita ketahui pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan anak sangan pesat, dan biasa disebut dengan masa emas (golden age). Pada masa ini anak membutuhkan stimulasi agar perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan yang di harapkan. Dan sesuai dengan visi misi Pendidikan Anak Usia Dini yang sehat, cerdas, ceria,dan tentunya yang berkarakter seperti yang banyak di harapkan  semua pihak. Karena di tangan anak usia dini inilah tonggak generasi bangsa selanjutnya.Yang mana nantinya dapat membangun Indonesia kearah yang lebih baik.
            Jadi salah satu cara menstimulasi anak adalah melalui bermain. Yang mana bermain adalah dunia anak, yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan anak usia dini. Dengan bermain anak  mendapatkan kesenangan, kegembiraan yang mana bisa menyambung neuron-neuron pada otak anak dan mengakibatkan perkembangan otaknya maksimal. Permainan yang diberikan kepada anak di harapkan adalah permain yang bermakna, yang memiliki arti secara tidak langsung pada anak. Baik untuk pertumbuhan fisik motorik dan perkembangannya.
             



TEORI BELAJAR KOGNITIF

Secara umum perkembangan pada anak usia dini bisa kita bagi 4  yaitu : aspek kognitif, aspek bahasa, aspek motorik ( motorik halus dan motorik kasar ), aspek social emosional. Pada saat ini yang akan dibahas adalah aspek kognitif pada anak usia dini.
            Pengertian kognitif adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah, dimana bagaimana orang tersebut memahami tentang dirinya sendiri dan lingkungannya sendiri. Dimana menurut teori kognitif belajar  merupakan proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Sedangkan perubahan sikap atau tingkah laku yang tampak merupakan repfleksi dari perubahan interaksi persepsi dirinya terhadap sesuatu yang diamati dan dipikirkan. Dan juga perlu di tegaskan bahwa teori kognitif berasal dari teori kognitif dan teori psikologi, yang mana pemahaman seseorang selalu berhubungan dengan lingkungannya dan bagaiman berhubungan dengan lingkungannya secara sadar.
            Ada beberapa teori kognitif yang tercetus atau terkenal diantaranya adalah :

I.                    Teori  kognitif menurut Bruner dan Ausubel

Bruner memandang manusia adalah sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi. Dan yang terpenting bagaimana manusia belajar untuk memilih, mengolah, dan mentransformasikan informasi yang diterimanya secara aktif.
Sedangkan menurut Ausubel  pengembangan proses belajar yang bermakna lebih ditekankan disini. Yang mana mengembangkan potensi kognitif anak melalui proses belajar yang bermakna (meaningful learning), dan belajar verbal yang dikenal dengan expository learning. Yang dimaksud dengan belajar bermakna adalah belajar yang memiliki pengertian, ini bisa terjadi bila informasi yang sebelumnya dimiliki siswa/anak ada kaitan dengan informasi baru yang diterima.

II.                  Teori kognitif menurut Gagne

Menurut Gagne belajar bukanlah proses belajar tunggal, melainkan proses yang luas yang dibentuk dari pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku. Ini berarti bahwa keterampilan yang telah dipelajari akan memberi sumbangan bagi belajar keterampilan yang lebih rumit.
Jadi menurut Gagne pengertian belajar secara formal adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahap pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapasitas yang baru.
Menurut Gagne ada lima ragam belajar yang terjadi pada manusia, yaitu informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.





III.                Teori kognitif menurut Piaget

Piaget adalah seorang ahli biologi dan psikologi yang memberi konstribusi besar pada pemahaman perkembangan intelektual anak. Yang mana proses belajar berhubungan dengan proses perkembangan intelektual.
Ada tiga tahap perkembangan intelektual menurut Piaget, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan).
Asimilasi adalah proses perpaduan antara informasi yang baru dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki. Akomodasi adalah penyesuaian stuktur internal dengan ciri-ciri tertentu dari situasi khusus yang berupa objek atau kejadian yang baru. Dimana asimilasi dan akomodasi bekerja sama dalam beradaptasi dengan lingkungan pada semua tingkat fungsi intelek. Equilibrasi adalah pengaturan diri yang berkesinambungan yang memungkinkan seseorang tumbuh, berkembang, dan berubah sementara untuk menjadi lebih mantap/seimbang. Equilibrasi merupakan proses yang dinamis secara terus menerus yang mengatur tingkah laku dan bisa dikatakan penyeimbang antara dunia luar dan dunia dalam.
Sedangkan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget ada 4, yaitu :
a.      Tahap sensori motor, usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mengandalkan indranya/ sensorinya dan tindakan-tindakan. Belum mengetahu konsep objek secara permanen.
b.      Tahap pre-operasional, usia 2-7 tahun. Anak memahami konsep objek secara sempurna, namun belum mampu melakukan transportasi mental yang disebut operasi.
c.       Tahap konkret operasional, usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak mulai berpikir rasional dan melakukan operasi, namun kemampuan berpikir intuitifnya masih sama seperti masa praoperasional, dan ini akan hilang saat anak memasuki masa remaja.
d.      Tahap operasi, usia 11-15 tahun. Pada tahap ini anak dapat menggunakan operasi kongkretnya membentuk opersiyang lebih komplek.


PENGEMBANGAN KOGNITIF

Pada anak usia dini proses pembelajaran yang dilakukan adalah melaui bermain karena dunia anak adalah bermain. Maka yang perlu di tekankan disini adalah dimana pemahaman konsep lebih diutamakan dari pada symbol-simbol pada proses pembelajaran anak usia dini.
Metode pengembangan kognitif pada anak usia dini dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal, yaitu matematika, sains/ilmu pengetahuan alam, dan kreataifitas.
A.      MATEMATIKA
Matematika pada anak usia dini terbagi atas beberapa konsep :
a)      Angka/bilangan
b)      Mengklasifikasikan
c)      Ukuran/bentuk
d)      Isi
e)      Waktu

B.      SAINS
Sains pada anak usia dini terbagi atas beberapa konsep :
a)      Mengamati
b)      Sebab akibat
c)      Proses
d)      Memecahkan masalah
e)      Merencanakan

C.      KREATIFITAS
Kreatifitas pada anak usia dini terbagi atas beberapa konsep :
a)      Ide-ide baru
b)      Asli
c)      Produk
d)      Pemecahan masalah
           














MENGKLASIFIKASIKAN

Pada makalah ini yang dibahas adalah konsep mengklasifikasikan dalam matematika pada anak usia dini.
Mengklasifikasikan merupakan suatu proses membedakan/mengelompokkan sesuatu baik dari ukuran, jumlah, dan warna. Selain itu mengklasifikasikan benda pada anak usia dini bisa berdasarkan fungsi benda tersebut, yang mana pada anak usia dini penekanan hal ini terdapat dalam indikator perkembangan anak usia dini kelompok A dan B (Permen 58).
Contoh : APE mengklasifikasikan benda berdasarkan ukuran (besar ke kecil)
Mengklasifikasikan dalam hal ini tidak lepas dari ke tiga pengembangan kognitif diatas yaitu matematika, sains, dan kreatifitas. Jadi secara tidak langsung ada keterkaitan antara ketiganya yang tidak bisa dipisahkan terutama dalam penerapannya di dalam kegiatan main yang di berikan pada anak usia dini.
Seperti pada saat anak di beri kegiatan main dengan bahan alam, dan di suruh mengumpulkan macam-macam daun(contoh). Secara tidak langsung anak mengenal ukuran, warna, bentuk, waktu mengambilnya dan beratnya(matematika), dalam pelaksananya anak melakukan pengamatan(memilih antara daun dan bukan daun) yang tanpa disadari semua aspek kognitif ini saling berkaitan.
Dibawah ini beberapa contoh kegiatan bermain pada anak usia dini untuk menstimulasi anak dalam memahami konsep mengklasifikasikan dalam matematika.





RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA              : Tanaman/ Bagian tanaman               
MINGGU/KELOMPOK      : I/ B (4-5 tahun)
SEMESTER                             : I
HARI/TANGGAL                  : Senin, 10 Oktober 2013
INDIKATOR
KEGIATAN
MEDIA
METODE
PENILAIAN
BAHAN
ALAT
NAMA
HASIL
1.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2.    Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran : “lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4.    Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar.







A.   Pijakan awal ( 10 menit)
·     Salam, doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
·     Menetapkan aturan main.

B.    Pijakan inti (  40 menit)
·      Tanya jawab tentang  macam-macam tanaman dan bagiannya.
·      Mengenal macam biji-biji, ada kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, dan kedelai. Lalu anak- anak memilih/ memisahkan biji-biji tersebut sesuai dengan bentuk dan warnanya di tempat yang telah disediakan (masing-masing meja).

C.    Pijakan akhir ( 10 menit)
·       Merapikan alat-alat main dan sampah.
·       Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa pulang. Salam.
·     Alat praga (gambar pohon).
·     Macam-macam biji : kacang tanah, kedelai, kacang merah, kacang hijau.

·   4 magkok dan 1 piring (tiap kelompok)
·    
Praktek langsung dan observasi
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi


RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA              : Kesukaanku/Bunga              
MINGGU/KELOMPOK      :II/ B (4-5 tahun)
SEMESTER                             : II
HARI/TANGGAL                  : Senin, 25 Februari 2013
INDIKATOR
KEGIATAN
MEDIA
METODE
PENILAIAN
BAHAN
ALAT
NAMA
HASIL
1.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2.    Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran : “lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4.    Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar.








        I.            Pijakan awal ( 10 menit)
·      Salam, doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
·      Menetapkan aturan main.

      II.            Pijakan inti (  40 menit)
·      Tanya jawab tentang  macam-macam bunga yang diketahui/disukai.
·      Mengenal macam bunga. Lalu anak- anak memilih/ memisahkan bunga tersebut sesuai dengan bentuk dan warnanya di tempat yang telah di sediakan (masing-masing meja).
·      Setelah selesai anak menempel gambar bunga sesuai dengan yang diurutan pada kertas yang telah di siapkan.
    III.            Pijakan akhir ( 10 menit)
·      Merapikan alat-alat main dan sampah.
·      Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa pulang. Salam.
·     Alat praga (gambar macam-macam bunga).
·     Macam-macam bunga : asoka,melati, sepatu, kamboja.

·   Gambar macam-macam bunga
·   Lem
·   Kertas
Praktek langsung dan observasi
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
TEMA/SUB. TEMA              : Pekerjaan/ Guru   
MINGGU/KELOMPOK      : I/ B (4-5 tahun)
SEMESTER                             : II
HARI/TANGGAL                  : Senin, 10 Februari 2013
INDIKATOR
KEGIATAN
MEDIA
METODE
PENILAIAN
BAHAN
ALAT
NAMA
HASIL
1.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
2.    Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran : “lebih dari”, “kurang dari”, dan paling/ter”.
3.    Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi).
4.    Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar.







A. Pijakan awal ( 10 menit)
·     Salam, doa awal kegiatan, gerak dan lagu.
·     Menetapkan aturan main.

B.   Pijakan inti (  40 menit)
·      Tanya jawab tentang  macam-macam pekerjaan yang diketahui dan cita-cita anak. Dan apa tugas guru, serta alat-alat yang digunakan.
·      Mengenal macam bentuk balok, ada yang segi tiga, setengah lingkaran, persegi panjang, empat persegi dan warnanya. Lalu anak- anak bermain dengan balok membuat/membangun sekolah.
·      Setelah selesai anak mengembalikan balok sesuai bentuk, warna dan ukuran balok dipisahkan dalam masing-masing keranjang yang telah di  siapkan.
C.   Pijakan akhir ( 10 menit)
·       Merapikan alat-alat main dan sampah.
·       Menyanyikan lagu pulang ( Sayonara ), dan doa pulang. Salam.
·     Macam-macam balok warna warni dengan berbagai bentuk.

Keranjang tempat menyimpan balok
Praktek langsung dan observasi
Alinka
Zahra
Liza
Alfi
Rifi



KESIMPULAN

Pada dasarnya semua anak adalah unik, jadi setiap anak tidak bisa disamakan dan mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi dengan mempelajari teori kognitif dan pengembangannya di harapkan bisa memahami cara penerapan pembelajaran anak usia dini melalui bermain, dan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan indikator perkembangan anak dalam Permen 58.
Metode pengembangan kognitif pada anak usia dini tidak bisa berdiri sendiri. Semuanya saling terkait antara satu dan lainnya sehingga tidak bisa dipisahkan, dan saling mendukung. Keberagaman kegiatan dan media sangat penting dalam menstimulasi perkembangan aspek kognitif pada anak usia dini. Maka kreatifitas pengajar/guru sangat berperan penting disini.

No comments:

Post a Comment