METODE PENGAJARAN AUD
METODE DEMONSTRASI BAGI ANAK TK
METODE
DEMONSTRASI BAGI ANAK TK
A.
Pengertian Metode Demonstrasi
Untuk
anak TK, guru tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan cara lisan. Ini dikarenakan
karakter anak TK atau anak usia dini yang masih meniru dan belum memahami
sesuatu secara abstrak, jadi mereka lebih memahami sesuatu secara kongkrit.
Jadi guru perlu menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan apa yang sedang
dilakukannya (showing, doing, dan telling).
Yang mana ketiga komponen ini adalah utama dalam metode demonstrasi.
Contohnya
adalah dengan menjelaskan dan menunjukkan pada anak bagaimana membuat garis
lurus di depan kelas yang dibuat pendek, panjang tegak lurus, mendatar, miring
baik ke kanan dan ke kiri dll. Selain itu juga garis lengkung yang dibuat dari
yang terbesar ke yang terkecil sampai membentuk lingkaran.
Terkadang
metode demonstrasi digunakan oleh guru untuk menjelaskan sesuatu yang sulit
dijelaskan dengan kata-kata. Karena penjelasan pada anak usia dini menanamkan
konsep. Contohnya adalah menjelaskan konsep berhitung/jumlah dengan media lidi.
Selain itu juga mengenal bentuk dengan menggunakan cetakan untuk membentuk
lingkaran segi tiga dan sebagainya pada permainan menngunakan media tanah liat
atau platisin.
Sedangkan
untuk memadukan metode demonstrasi dengan metode penemuan biarkan anak menemukan apa yang akan terjadi
selanjutnya. Dimana guru sebagai pengarah, dengan mengajukan pertanyaan yang
akan terjadi setelah guru melakukan demonstrasi. Misalnya mencetak tanah liat
ke cetakan bintang dengan mengajukan pertanyaan pada anak, apa yang terjadi?
Kenapa bisa terjadi? Dan sebagainya. Sehingga diharapkan bisa mengarahkan anak
untuk menemukan sesuatu hal yang baru berdasarkan praduga atau hipotesis yang disusun anak.
Disini
guru sebagai fasilitaror utuk memberi kemudahan pada anak untuk memperoleh
pengalaman belajar dan menguji praduga sementara mereka atas apa yang akan
terjadi dan apa yang mereka simpulkan dari kegiatan demonstrasi yang diberikan
atau dilakukan oleh anak itu sendiri.
Demonstrasi
juga dapat dipadukan dengan metode ekspositorik. Dalam metode ekspositorik ,
guru menyajikan informasi kepada anak dengan vcara menjelaskan, menggunakan
media buku, film, slide. Kemudian guru menjelaskan apa yang diharapkan terjadi,
apa yang ingin diketahui dan apa yang terjadi bila guru melakukan tindakan
tertentu.
Selain
metode-metode tadi ada lagi yaitu metode dramatisir. Biasanya banyak digunakan
dalam bidang bahasa dan IPS. Seperti mengenalkan cerita-cerita pada anak degan
memperagakan adegan dalam cerita tersebut. Dan mensetting panggung yang sesuai dengan isi cerita baik dari segi
pakaian ataupun lingkungannya.
Ini
semua merupakan metode yang sangat efektif dalam pengajaran di lingkungan anak
usia dini/TK (menjelaskan, menunjukkan, mengerjakan).
Pengajaran
dikatakan efektif apabila guru bisa menimbulkan atau memberikan makna belajar
pada anak didik. Bimbingan dilakukan secara terus menerus/berkelanjutan yang
bisa membuat anak berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan di sekolah.
Kegiatan
demonstrasi secara tidak langsung meningkatkan pemahaman anak melalui
pendengaran dan penglihatannya. Dengan metode demonstrasi juga mengasah anak
untuk teliti dalam mengamati apa yang telah dicontohkan guru.
B.
Manfaat Metode Demonstrasi bagi Anak TK
Metode
demonstrasi memiliki dua fungsi, yaitu:
1. Dapat
memberi ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak, karena bagi anak
melihat langsung adalah suatu hal yang menyenangkan dan menarik bagi mereka.
Contohnya menampilkan sosok binatang dengan media gambar yang sama dengan
aslinya akan menarik minat anak, selain itu media yang digunakan bisa berupa
apa saja yang dikreasikan guru agar sesuai dengan hal yang ingin dijelaskan
pada anak, agar anak memahami apa yang dijelaskan oleh guru.
2. Meningkatkan
daya pikir anak, terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat,
berpikir konvergen, dan berpikir evaluatif. Ini dapat membantu anak memperoleh
pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Metode
demonstrasi pada dasarnya meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir apa,
mengapa, dan bagaimana dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Dan dengan metode
demonstrasi dengan dramatisasi dapat memberi pengalaman langsung sesuai dengan
kejadian sehari-hari yang mendekati yang dialami anak.
C.
Tujuan Metode Demonstrasi bagi Anak TK
Manfaat
metode demonstrasi merupakan suatu wahan memberi pengalaman belajar agar anak
dapat memahami dan menguasai materi
pelajaran dengan lebih baik. Yang mana dalam hal ini membutuhkan dua panca
indra yaitu mata dan pendengaran, karena kedunya sangat berperan dalam
memperoleh informasi dari guru.
Jadi
tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan.
Adapun
guru sebagai pengganti orang tua diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai
sosial, moral dan agama melalui dramatisasi yang dilakukan di sekolah. Contoh
nilai sosial yaitu menolong teman-teman sekelas bila jatuh, ramah, tenggang
rasa, saling menghormati, dan sebagainya. Sedangkan nilai moral yang dapat
ditanamkan adalah rela berkorban, menaati peraturan, membela kebenaran dan
sebagainya. Dan nilai keagamaan adalah menanamkan takwa, menjadi anak berbakti,
soleh, taat beribadah dan sebagainya.
Agar dapat meniru contoh perbuatan yang
didemonstrasikan guru maka ada yang harus diperhatikan antara lain:
1. Apa yang
diajarkan, ditunjukkan dan dilakukan oleh guru harus dilihat jelas oleh anak
didik. Dalam hal ini perlu dilakukan pengulangan-pengulangan.
2. Dalam
memberikan penjelasan suara guru harus jelas. Tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah.
3. Demonstarsi
harus diikuti dengan kegiatan meniru yang dilakukan anak sendiri. Guru harus
memberikan perhatiaan pada anak yang mengalami kesulitan dalam meniru apa yang
dicontohkan guru.
D.
Beberapa Tema/Topik Kegiatan Demonstrasi
bagi Anak TK
Adapun
beberapa tema yang cocok untuk kegiatan demonstrasi adalah:
1. Tema
demonstrasi yang dimulai dengan penjelasan.
Metode demonstrasi yang diberikan pada
anak guna memberikan pengalaman belajar pada anak berkaitsn dengan membuat
bentuk atau bangunan dengan cara menggunakan alat seperti: (1) menarik garis
lurus dan lengkung; (2) menggunting pola; (3) membentuk model binatang; (4)
membangun jembatan, rumah, kapal; (5) mengatur meja makan, tempat tidur,
menalikan tali sepatu, memasang kancing baju; (6) Cara menggunakan atau
mengoperasikan alat dan sebagainya.
Sedangkan contoh tema yang bisa
digunakan adalah: binatang, pakaiaan, kebersihan, kesehatan dan keamanan,
rumah, kendaraan dan lainnya.
2. Tema
demonstrasi dalam bentuk dramatisasi.
Tema yang ditujukan untuk menanamkan
nilai-nilai sosial atau kemasyarakatan, nilai moral, dan nilai agama. Terutama
yang sering dialami anak dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, di
lingkungan seperti saling tolong menolong, bekerjasama, saling menyayangi,
menghormati yang tua dan juga penanaman nilai agama yang dianut seperti takwa,
iman, rukun, kerukunan, menaati tata tertib, membela kebenaran. Hal yang harus
tetap ditanamkan pada anak adalah nilai-nilai kemasyarakatan bangsa kita dan
juga nilai-nilai Pancasila yang terus ditanamkan sejak dini secara serius.
E.
Rancangan Kegiatan Demonstrasi bagi Anak
TK
Adapun
rancangan kegiatan demonstrasi pada anak TK meliputi:
a. Rancangan
Persiapan Guru
b. Rancangan
pelaksanaan guru
c. Rancangan
pelaksanaan kegiatan demonstrasi;
d.
Rancangan penilaian
kegiatan demonstrasi.
F.
Pelaksanaan Kegiatan Demonstrasi bagi
Anak TK
Dalam
melaksanakan kegiatan demonstrasi ada tiga tahap kegiatan yang harus dilalui,
yaitu ;
a. Kegiatan pra-pengembangan,
merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum memulai kegiatan
demonstrasi.
b. Kegiatan pengembangan,
guru mengajak anak untuk memperhatikan apa yang akan
dilakukan guru dengan mengajukan pertanyaan kepada anak yang mengikuti
demonstrasi. Misalnya dengan pertanyaan
retoris. Pertanyaan retoris mengandung arti pertanyaan itu tidak
memerlukan jawaban dari anak.
c.
Kegiatan penutup, dipergunakan
untuk memotivasi anak yang berhasil untuk menunjukkan kinerja yang baik maupun
kepada anak yang kurang berhasil.
G.
Penilaian Kegiatan Demonstrasi bagi Anak
TK
a.
Penilaian
kegiatan demonstrasi yang disertai penjelasan.
Dalam program kegiatan
belajar telah ditetapkan dengan
mengembangkan metode ini
diharapkan anak-anak dapat mengembangkan: (a) Kemampuan melihat dan mendengarkan
secara teliti dan cermat, (b) Mengembangkan kemampuan menirukan sutau pekerjaan
secara teliti, cermat, dan tepat. Ukuran pengharapan pada anak TK dalam
kegiatan memperoleh pemahaman belajar dengan menggunakan metode demonstrasi
yang disertai dengan penjelasan misalnya:
1.
Mampu menirukan
perbuatan guru dalam melipat kertas dengan ukuran tertentu sehingga terbentuk
rumah.
2.
Mampu melengkapi
bentuk rumah dengan pintu dan jendela secara tepat
3.
Mampu member
warna atap rumah, pintu dan jendela
bangunan rumah dengan pensil warna.
b.
Penilaian kegiatan demonstrasi dalam bentuk dramatisasi.
Dalam kegiatan dengan menggunakan metode ini guru TK
telah menetapkan tujuan pengajaran dengan tema “makan bersama dalam keluarga
yang bertujuann untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam ”
makan bersama keluarga.”